Masih Keliru?

Selamat sejahtera, Encik Abdul Rahman.

Terlebih dahulu, saya ingin berterima kasih kerana rencana saudara di Utusan malaysia berkenaan "Makam Nabi Isa Yang Hilang" telah memberi pandangan bukan sahaja dari sudut pembikin filem dokumentari tersebut, malah dari pandangan penganut Islam, Kristian dan Yahudi juga. Secara saksama, ia mengimbangi dakwaan cerita sensasi yang dibesar-besarkan itu, walaupun saudara mungkin tidak berkesempatan meneliti hujah-hujah utama yang diketengahkan oleh "penemuan" tersebut seperti di sini and sini.

Walau bagaimanapun, saya perlu menujukan perhatian saudara kepada satu kesilapan yang ketara dalam rencana itu yang berkenaan "Dalam tradisi Kristian, Jesus Christ yang walaupun disalib tetapi ia dianggap tidak mati kerana setelah disimpan, baginda dinaikkan ke langit dalam apa yang disebut sebagai Resurrection".

Dalam pengertian Resurrection penganut Kristian, Jesus Christ (Nabi Isa) bukan sahaja disalib, Baginda juga meninggal dunia, dikuburkan sebelum bangkit semula dari genggaman maut pada hari yang ketiga. Pengakuan Iman Nicea yang diterima oleh semua Kristian ortodoks jelas memberitakan kepercayaan bahawa, "Demi kita, Dia (Nabi Isa) disalibkan oleh Pontius Pilatus menderita dan dikuburkan, Dan menurut Alkitab bangkit semula pada hari ketiga".

Ia amat berbeza dari teori 'resuscitation' di mana Nabi Isa hanya tidak sedarkan diri selepas disalib. Sewaktu peristiwa penyaliban, askar Rom memastikan kematian Baginda dengan menembusi tubuhnya dengan lembing . (Yohanes 19:34)

Oleh itu, saya berharap saudara sudi membuat pembetulan penting ini dalam rencana tersebut supaya memberi gambaran yang lebih tepat untuk tradisi Kristian.

Terima kasih terlebih dahulu atas usaha baik saudara.

Yang benar
David

Comments

Anonymous said…
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/102006/04/99suratpembaca.htm

Tanggapan Tulisan Dhipa Galuh Purba

SAYA menulis surat ini sehubungan dengan tulisan Kang Dhipa Galuh Purba dengan judul "Dongeng Si Rusuh" di kolom Fokus Pikiran Rakyat 24 September 2006 halaman 4. Tulisan Kang Dhipa Galuh Purba pada alinea keempat berbunyi, "sesampainya di rumah, lagi-lagi kakek mendongeng Si Rusuh. Dongeng Si Rusuh agak mirip dengan kisah Dajjal. Karakteristik Si Rusuh hampir sama dengan Si Dajjal. Sedangkan orang sakit yang dimaksud kakek kemungkinan Nabi Isa. Nabi Isa akan mengalahkan Dajjal di pintu Kota Lud, demikian menurut hadis riwayat At-Tirmidzi."

Saya tidak tahu persis alinea ini menceritakan Si Rusuh versi dongeng kakek atau deskripsi pribadi Kang Dhipa. Saya hanya ingin menggarisbawahi kalimat Nabi Isa akan mengalahkan Dajjal di pintu Kota Lud, demikian menurut gasid riwayat At-Tirmidzi. Mohon maaf bahwa apa yang selanjutnya saya tulis di bawah hanya berkenaan dengan Nabi Isa saja, tidak ada sangkut pautnya lagi dengan cerita tentang Si Rusuh.

Sampai saat ini saya masih percaya bahwa Nabi Isa sudah meninggal dan tidak akan pernah diturunkan atau dilahirkan lagi ke bumi sebagai apa pun juga. Hanya saja mungkin kita (atau lebih tepatnya saya) tidak pernah tahu di mana letak persisnya makam Nabi Isa. Ada beberapa alasan dasar kenapa saya berpendapat demikian.

a. Lihat Q.S. Al Anbiyaa ayat 34-35.

"Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad) maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."

Berdasarkan kedua ayat ini, saya percaya Nabi Isa tidak kekal, dia telah meninggal di bumi ini dan hanya akan dibangkitkan pada saat Yaumil Hisab nanti seperti Nabi Muhammad dan manusia lainnya, untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya. Allah telah menegaskan bahwa tidak ada manusia pun yang akan dilahirkan atau diturunkan lagi ke bumi jika dia sudah meninggal. Tidak ada proses reinkarnasi, tidak ada proses taubat ulang dengan melahirkan manusia kembali ke bumi.

b. Kalaupun saya berandai-andai (sekali lagi berandai-andai) Nabi Isa diturunkan atau dilahirkan lagi ke bumi ini ada tiga pertanyaan besar mengenai kedatangannya.

1. Apakah Nabi Isa akan berfungsi sebagai nabi? Tentu saja tidak! Mabi Muhammad telah menyatakan bahwa dia adalah nabi yang terakhir dan tidak akan pernah ada lagi nabi yang akan datang ke muka bumi ini.

2. Apakah Nabi Isa akan bertugas sebagai penyempurna Islam? Tentu saja tidak! Allah telah menegaskan bahwa Islam adalah agama yang sempurna (lihat Q.S. Al Maidah ayat 3).

3. Apakah Nabi Isa akan bertugas membasmi Dajjal dan memimpin perang nanti ? Masa iya sih Nabi Isa turun pangkat seperti itu? Nabi adalah pangkat tertinggi yang diberikan oleh Allah kepada manusia (laki-laki, lihat Q.S. Al Anbiyaa ayat 7) dan diberi wahyu yang isinya ke-Esa-an Allah dan perintah untuk menyembah kepadaNya (lihat Q.S. Al Anbiyaa ayat 25). Nabi adalah pangkat tertinggi yang diberikan Allah kepada Isa, seperti halnya diberikan kepada Muhammad, masa ia sekarang turun pangkat hanya sebagai pembasmi Dajjal dan pemimpin perang ?

Jadi berdasar alasan di atas saya percaya bahwa Nabi Isa tidak akan pernah diturunkan dan atau dilahirkan kembali ke bumi. Bahwa nanti ada orang yang memimpin Islam berperang melawan Dajjal dan menegakkan syariat Islam, saya percaya dia akan dilahirkan sebagai manusia biasa, tidak diberi wahyu tetapi derajat ketakwaannya kepada Allah sangat tinggi dan memiliki pengaruh yang menggerakkan seluruh umat Islam di dunia.

Sekali lagi mohon maaf dalam hal ini saya berbeda pendapat dengan Kang Dhipa meskipun itu berdasarkan hadis riwayat At-Tirmidzi. Saya menyadari sepenuhnya bahwa pendapat saya ini debatable, saya berharap mudah-mudahan tulisan ini semakin menambah keimanan kita terhadap hari akhir dan proses-proses sebelumnya. Wallahu a'lam. Terima kasih kepada Redaksi "PR" atas dimuatnya surat ini.

Fajar Nugraha
Jln. Veteran
RT 03 RW 03 Ciseureuh
Kab. Purwakarta 44118
Telf. 0812-8019432
Anonymous said…
Komen saya kat blog airforceone: Kalau benar inilah makam Nabi Isa yang dijumpai para arkeologi, maka tradisi islam bahawa ” Baginda diangkat ke langit apabila tubuhnya berubah wajah untuk disalibkan oleh kaumnya” juga menerima implikasi yang mendalam dari ‘penemuan’ tersebut…

Tapi relek la brader… ada sebab-sebab rasional dari segi sejarah untuk mempertikaikan hujah-hujah utama dokumentari ini.

http://hedonese1.blogspot.com/2007/03/melolong-di-depan-makam.html

http://hedonese1.blogspot.com/2007/02/betulkah-itu-makam-yesus.html